Latihan manajemen anggota atau
disingkat LMA yang diadakan pada tanggal 16 hingga 19 maret 2013 kemarin
berlangsung sukses. Para peserta yang mengikuti kegiatanpun sangat girang dan
bersemangat. LMA kali ini diikuti oleh sekitar 70 orang yang masing-masing
tergabung dalam kelompok-kelompok bagian dari Diksar baru, diksar 25, dan
beberapa orang diksar sebelumnya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut
setelah diadakannya perekrutan anggota baru pada DIKSAR XXV kemarin.
Kegiatan
ini dihandle oleh para kakak senior atau para sesepuh-sesepuh KSR yang telah
banyak makan asam garam. Hal itu tentu saja karena mereka lebih faham dalam hal
organisasi maupun kesukarelaan.
Berbeda dengan Latihan Managemen Anggota pada umumnya, kegiatan Latihan
Managemen Anggota kali ini dilaksanakan dengan metode inquiri yakni para
pesertanya diminta mencari sendiri petunjuk apa yang telah dituliskan di sebuah
kertas perintah untuk melanjutkan ke kegiatan selanjutnya. Tentu saja
pelaksanannya di outdoor, bukan indoor seperti yang sering kita dengar.
Tempat pelaksanaanya
bisa kita sebut mengelilingi Pulau Lombok karena berawal dari sekret KSR yang bertempat
di jalan pemuda lantai 1 gedung PKM UNRAM dilanjutkan dengan perjalanan menuju
Masbagiq Lombok Timur, dilanjutkan lagi ke Taman Selong, dari Taman Selong ke
Keruak, hingga sore hari perjalanan harus dilanjutkan ke Lapangan Umum
Muhajirin, Praya, Lombok Tengah.
Uniknya, para
peserta kebanyakan mengandalkan tumpangan gratis dari pada menaiki angkot untuk
menghemat biaya perjalanan dari satu tempat ke tempat selanjutnya, ada yang
menumpangi open cup, truk pengangkut pasir sehingga peserta terlihat seperti
buruh bangunan, ada yang bahkan berjalan kaki karena tidak mendapat tumpangan.
Setelah seharian
dalam perjalanan menuju tempat tujuan, sampailah peserta di Lapangan Muhajirin
Praya, ditempat ini semua peserta menginap selama semalam, tentu saja para peserta
harus menginap dengan mencari tempat sendiri. Dalam proses mencari tempat untuk
menginap inilah terjadi proses pembelajaran bagaimana melobi atau berinteraksi
dengan masyarakat untuk mendapatkan bantuan secara sukarela, bukan dengan cara
paksaan atau teroran walaupun sudah seharian menahan lapar dan haus.
Pagi-pagi
sekali setelah sholat subuh, semua anggota harus berkumpul di Lapangan
Muhajirin Praya untuk menjutkan kegiatan selanjutnya yakni pelatihan
Pertolongan Pertama bagi penderita patah tulang. Tugas tersebut tentu saja
berbeda-beda bagi setiap kelompoknya. Dalam hal ini para peserta harus
berlumpur-lumpur melewati tantangan yang telah disiapkan oleh panitia.
Setelah
itu, perjalanan dilanjutkan lagi ke Kota Santri atau Kediri, ditempat ini semua
peserta harus memberikan bantuan secara langsung bagi pekerja pemecah batu
didekat sebuah sungai diseputaran Kediri. Setiap peserta wajib membantu pekerja
tersebut memecahkan batu sejumlah satu ember berukuran sedang, baru setelah itu
perjalanan boleh dilanjutkan ke Mataram, yakni ke sekret KSR.
Alhasil,
ada kelompok yang cepat sampai namun ada juga yang sang telat hingga sampainya
menjelang malam. Ada yang uangnya masih tersisa banyak namun ada juga yang
lused tak bersisa sedikitpun. Hal ini juga memberikan pengalaman dalam hal
bagaimana memanage uang dalam sebuah organisasi.
Setelah
melaksanakan LMA tahap pertama di outdoor, tibalah saatnya untuk melaksanakan
di indoor yakni evaluasi. Di tahap ini, para peserta berbagi cerita dan
berusaha untuk memecahkan masalah yang terjadi saat kegiatan outdoor. Dengan
metode seperti ini, acara LMA kali ini terkesan lebih memberikan pengalaman
langsung bagi para peserta.
Latihan
Managemen Anggota ini lebih ditekankan pada proses pembelajaran secara praktik
tentang bagaimana mengatur dan menjalankan sebuah organisasi yang dibentuk
dalam miniatur kelompok. Oleh karenanya tidak heran jika terdapat beberapa
perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya tergantung bagaiman
peserta mengatur kelompoknya masing-masing.
Kegiatan
ini sangat semarak dan berkesan karena terdapat banyak penbelajaran dalam
proses pelaksanaanya. Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan bagaimana managemen
anggota tetapi juga mengajarkan keahlian khususnya tentang kesukarelaan.(Uyunk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar