PMI hadir dalam acara dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (18/2) di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla lebih jauh menjelaskan, pelayanan donor darah akan dilakukan berbeda dari sebelumnya. Kecepatan menyediakan darah menjadi konsentrasi PMI saat ini yaitu dengan target menyediakan 3 juta kantong darah untuk tahun 2010, rencana delivery service darah, dan pengadaan 100 outlet (gerai) donor darah di mal dan kampus di Indonesia.
“Kita sekarang butuh langkah cepat, termasuk dengan menyediakan darah 2 kali lipat dari tahun lalu. Tahun lalu kita baru bisa mengumpulkan 1,7 juta kantong. Kita juga merencanakan adanya delivery service darah dari PMI ke rumah-rumah sakit besar sehingga masyarakat tidak perlu antri mencari darah. Minimal darah PMI distok di rumah sakit selama 2 hari. Sehingga bank darah di rumah sakit akan diisi oleh PMI setiap hari,” jelas Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di depan para anggota Komisi IX DPR RI, Kamis siang tadi (18/2).
Menanggapi penyediaan darah dengan cepat, Jusuf Kalla melihat hal ini akan membantu masyarakat yang membutuhkan darah saat emergensi. Penyediaan darah yang cepat ini akan dapat menyelamatkan nyawa yang membutuhkannya.
“Seberapa cepat kita menyediakan darah, akan menentukan keselamatan nyawa seseorang, terutama saat emergensi. Contoh saja, saat ini banyak kasus kematian ibu yang mengalami pendarahan saat melahirkan. Bayangkan betapa darah sangat penting untuk kasus seperti ini,” ujar Jusuf Kalla.
Agar memudahkan masyarakat melakukan donor darah, tidak kurang dari 100 outlet (gerai) donor darah akan dibuka di mal dan kampus. Strategi ini dinilai Jusuf Kalla sangat efektif untuk mendekati masyarakat sehingga mereka tidak perlu repot lagi mencari tempat untuk donor darah.
Di depan 15 anggota Komisi IX DPR RI Ketua Umum PMI periode 2009-2014 ini juga mengutarakan rencana PMI untuk membuat pabrik kantong darah.
“Selama ini kita mengimpor kantong darah dari India atau Singapura. Tahun ini kita targetkan akan membuat pabrik kantong darah sendiri, sehingga cost-nya lebih murah dibandingkan impor. Apalagi teknologinya tidak sulit,” kata Jusuf Kalla yang hadir bersama jajaran Pengurus PMI Pusat.
Menanggapi dengar pendapat donor darah ini, pimpinan rapat Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dr. Nizar Shihab menjelaskan, pihaknya mendukung PMI membuka outlet donor darah di tempat-tempat keramaian, mendorong terealisasinya produksi kantong darah dalam negeri, dan meningkatkan subsidi untuk reagensia (cairan yang digunakan untuk mendeteksi parameter penyakit dalam darah) dan fasilitas donor darah lainnya melalui APBN.
***
sumber: pmi.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar